BREAKING NEWS

Thursday 10 July 2014

Selayang Pandang Masjid Raya Batam

Masjid Raya Batam dirancang untuk memenuhi kebutuhan fasilitas peribadatan penduduk di Kota Batam, khususnya di wilayah Batam Center, Provinsi Kepulauan Riau.

Masjid ini diharapkan dapat menjadi tempat yang representatif. Sehingga dapat menampung kegiatan umat Islam dalam pelbagai hal.

Seperti aktivitas keagamaan, pendidikan, sosial, ukhuwah, budaya maupun syiar, hingga menjadi kebanggaan umat Islam di Kota Batam.

Selain hal tersebut di atas, diharapkan masjid ini dapat menunjang dunia kepariwisataan nasional.

Hasil akhir rancangan yang didesain oleh Ir. H. Achmad Noe’man dari PT. Birano telah disetujui pada tanggal 31 Agustus 1997 dan mulai di bangun pada tahun 1999.

Masjid terambil dari akar kata sujud yang berarti taat, patuh, dan tunduk dengan penuh hormat.

Meletakan dahi, kedua telapak tangan dan jari-jari kaki adalah bentuk lahiriah yang paling nyata dari makna-makna di atas.

Dari sini bangunan yang secara umum digunakan untuk sujud, salat, dan mengabdi kepada Allah, Tuhan Yang Maha Esa, dinamai masjid, yang juga terambil dari akar kata sujud.

Dari akar kata, dipahami masjid bukan hanya berfungsi sebagai tempat meletakkan dahi yakni sujud dalam salat.

Tetapi juga adalah tempat melakukan aktivitas yang mengandung makna kepatuhan kepada Allah atau paling tidak tempat mendorong lahirnya aktivitas yang menghasilkan kepatuhan kepada-Nya.

Karena itu, Nabi Muhammad bersabda, telah dijadikan untukku dan umatku seluruh persada bumi sebagai masjid dan sarana penyucian (HR. Bukhari dan Muslim melalui Jabir bin Abdillah).

Di sini sekali lagi, bertemu dengan kata sujud dan masjid, dan terpadunya aktivitas sujud yakni kepatuhan kepada Allah dan fungsi serta peranan masjid.

Post a Comment

 
Copyright © 2008 Masjid Raya Batam | Supported by: Ini Bukan Sembarang Bekam